Sejarah Perekonomian Indonesia

on Selasa, 01 Maret 2011

PENDAHULUAN
Dalam membangun perekonomian tentu terdapat aktor-aktor yang terlibat dalam pengaplikasiannya, siapa sajakah mereka ?
Mereka bisa saja berupa :
  • Perorangan (Individu) 
  • Perusahaan (PT, CV, dsb) 
  • Pemerintah (BUMN) 
  • Koperasi

Secara faktual, Negara-negara maju ternyata lebih mengutamakan koperasi daripada perusahaan, hal ini berbeda 90 derajat dengan Indonesia yang lebih banyak terdapat perusahaan besar bila dibandingkan dengan koperasi. Masalah utamanya adalah Indonesia terlalu mengentengkan atau mengesampingkan permodalan koperasi. Modal koperasi tersebut berupa (1) Simpanan pokok, (2) Simpanan wajib, dan (3) Sumbangan sukarela.
BEBERAPA SISTEM PEREKONOMIAN YANG ADA DI DUNIA
Dalam menjalani suatu program tentu terdapat suatu sistem atau aturan yang dianut dalam meraih target. Begitu juga dengan perekonomian, demi terjalinnya perekonomian tentu terdapat sistem yang dianut. Beberapa sistem tersebut adalah:
-          Sistem Perekonomian Pasar
Invisible hand atau tangan gaib, merupakan suatu istilah yang diungkapkan oleh Adam Smith. Di dalam istilah tersebut, Adam Smith berpendapat bahwa kegiatan dalam perekonomian tidak perlu diatur oleh pemerintah dan apabila setiap individu dalam masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mereka inginkan maka akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh. Analisis ekonomi yang diterangkan oleh Adam Smith diatas dikenal dengan Sistem Perekonomian Pasar Bebas. Dalam sistem ekonomi ini kegiatan-kegiatan dalam perekonomian sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar.
-          Sistem Perekonomian Sosialis
Dalam sistem ini diutamakan kesejahteraan secara keseluruhan dimana semua bisa dan berhak memiliki, namun sebagai konsekuensinya semua berkewajiban untuk bekerja. Jadi dalam sistem perekonomian sosialis, semuanya wajib ikut campur tangan dalam menjalani kegiatan perekonomian. Segala sesuatunya menjadi tanggung jawab bersama.
-          Sistem Perekonomian Komunisme
Sistem dimana pemerintah mengambil peran utama dalam seluruh kegiatan perekonomian. Pemerintah memiliki hak mengatur dan mengambil keputusan dalam hal kegiatan perekonomian mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Demikian pula dengan alat-alat produksi dan kebijakan-kebijakan yang diatur pemerintah. Dengan kata lain pemerintah berperan sebagai penguasa. Hal ini otomatis pemerintah bertanggung jawab penuh atas kondisi perekonomiannya.
-          Sistem Perekonomian Campuran
Merupakan perepaduan dari sistem sosialis dan komunis. Sistem ini tercipta oleh suatu kebijakan yang menyebutkan bahwa suatu usaha untuk menuju ke satu titik dari berbagai arah.
-          Sistem Perekonomian Islam
Sistem ini dalam seluruh kegiatan perekonomiannya mengacu pada  aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA MENURUT PERIODENYA

Perekonomian Indonesia mulai berjalan dengan periode :
1.      Orde Lama (1945-1965)
2.      Orde Baru (1967-1997)
3.      Transisi Reformasi
4.      Reformasi

-          Orde Lama
Indonesia saat itu tidak memiliki kemampuan dalam merumuskan perekonomiannya, melainkan terbatas pada hal mercusuar dalam membangun perekonomiannya. Sejak tahun 1955, pembangunan ekonomi mulai meramba ke proyek-proyek besar dan mendirikan proyek-proyek kecil untuk mendukung proyek-proyek besar, sebagai contoh adalah pembangunan Jembatan Ampera dan Monumen Nasional (Monas). Alhasil, Indonesia mengalami perekonomian yang carut marut dan tingkat harga yang sangat tinggi dengan tingkat inflasi sebesar 650%.
-          Orde Baru
Dalam masa orde baru, Indonesia mulai mampu membaca situasi perekonomian dengan poin-poin : (1) stabilisasi, (2) Pertumbuhan Ekonomi, dan (3) Pemerataan. Dengan demikian Tingkat inflasi dapat diminimalkan mencapai tingkat 150% selama 3 tahun. Pemerintah juga melakukan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang (25-30 tahun) yang dilakukan secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan Lima Tahun).
-          Transisi Reformasi
Kondisi perekonomian Indonesia saat masa transisi reformasi mengalami kegoyangan disekitar bulan Juli 1997, dari Rp 2500 menjadi Rp 2650 per dolar AS. Ini dilatarbelakangi oleh krisis yang dialami Negara Thailand yang berlanjut kepada Negara-negara lain di asia. Menanggapi hal itu, pemerintah orde baru lalu mengambil beberapa langkah kongkrit, diantaranya adalah menunda proyek-proyek senilai Rp 39 triliun dalam demi terjalinnya keseimbangan keterbatasan anggaran belanja negara. Upaya lain dalam membantu keungan Indonesia berupa paket bantuan keuangan dari lembaga keuangan Internasional yang mencapai 40 miliar dolar AS, atau sekitar 23 miliar rupiah pada akhir bulan Oktober 1997. Hal ini menyebabkan tingkat rupiah menurun hingga Rp15.000,- per $US yang berujung pada krisis rupiah kemudian dilanjutkan dengan para pejabat yang menganut KKN.
-          Reformasi
Pada akhir tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter yang dilanjuti dengan krisis keungan dan berhujung pada krisis kepercayaan pada pemerintah. Diperkirakan 80% kegiatan ekonomi Indonesia hanya dinikmati oleh 17-20% penduduk Indonesia, suatu kenyataan yang sangat rawan bagi kestabilan nasional yang telah dibangun oleh rezim orde baru. Oleh karena itu kemudian Indonesia merombak kembali penataan sistem dan struktur perekonomian dari segala segi yang disebut dengan reformasi. Kebijakan ini dilakukan demi membangun perekonomian Indonesia yang lebih baik.
Ranking: 5

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

 
© joko saputra 92 | All Rights Reserved
Bloggerized ByImuzcorner | Powered ByBlogger | The Gunners Template ByFree Blogger Template